Konferensi International Tentang Borobudur Meriahkan Waisak Tahun Ini
By Admin
nusakini.com-- Perayaan Waisak tahun ini dimeriahkan dengan gelaran International Buddhihst Conference di Komplek Candi Borobudur. Konferensi yang diselenggarakan oleh PT. Taman Wisata Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko ini dibuka oleh Dirjen Bimas Buddha Dasikin.
Konferensi ini mengangkat tema, “Borobudur the Mandala of Enlightenment and World Peace”. Dalam sabutannya, Dasikin berharap Borobudur dapat membangkitkan cakrawala religius bagi setiap orang. Dengan atmosfer spiritualnya, Dasikin mengharapkan Borobudur dapat memancarkan kedamaian bagi umat manusia dan segala bentuk kehidupan di dunia.
“Marilah kita menjadi teladan yang baik dalam menempatkan Borobudur sebagai warisan budaya bangsa ataupun sebagai mandala pencerahan dan perdamaian dunia,” ajaknya, Kamis (19/5).
“Biarlah Borobudur menjadi milik masyarakat dunia yang dapat didatangi siapapun dengan berbagai tujuan masing-masing seperti penelitian, pengkajian, wisata religi ataupun pengungkapan jiwa lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Eddy Setijono menyampaikan Candi Borobudur merupakan sebuah living monument sekaligus tujuan wisata religi yang akan banyak menarik kunjungan wisatawan. International Buddhist Conferencen ini merupakan pintu awal bagi upacara ritual keagamaan utama (Kala Cakra) dalam agama Buddha yang menjadi event keagamaan besar selain Waisak.
Edy berharap momentum konferensi ini akan membuka momentum lain dalam mendatangkan wisatawan dari luar negeri yang lebih banyak lagi ke candi Borobudur dan sekitarnya. Konferensi yang dilaksanakan di areal Concource/Marga Utama Komplek Taman Wisata Candi Borobudur ini menghadirkan Keynote Speaker Dr. Arief Yahya (Minister of Tourism Rupublic of Indonesia)serta Guest Speaker Tenzin Zopa, Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera, Bhikshu Badraruci Sthavira dan Prof. Dr. Noerhadi Magetsari yang berkompeten di bidang keagamaan Buddha. Konferensi ini diikuti sekitar 400 orang peserta, termasuk 97 orang dari perwakilan negara sahabat yaitu Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, Jepang, Korea dan Indonesia.
Harapan serupa juga diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Prof. dr. I. Gde Pitana, M.Sc. Menurutnya, sebagai salah satu keajaiban dunia, Borobudur merupakan warisan cagar budaya dunia yang diakui oleh UNESCO dan menjadi salah satu magnet bagi wisatawan mancanegara. Sebagai tujuan wisata budaya maupun wisata religi umat Buddha dari seluruh dunia, maka penyelenggaraan konferensi ini diharapkan akan dapat memberikan pengaruh besar dalam pengembangan pilgrimage tour. Dari situ, diharapkan akan dapat mendorong wisatawan mancanegara, khususnya para wisatawan yang beragama Buddha untuk terus berkunjung ke Indonesia. Dengan demikian target kunjungan wisman sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019 yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dapat tercapai. (p/ab)